Sabtu, 17 Mei 2014

Tips / Cara Merawat Sleeping Bag (SB)

Tips / Cara Merawat Sleeping Bag (SB)

Setelah beberapa hari kemarin mengupas tentang cara membersihkan dan merawat tenda dome, kali ini kami akan mengupas tentang bagaimana Tips Cara Merawat Sleeping Bag
Banyak orang yang masih belum memahami atau salah dalam merawat Sleeping Bag mereka, sehingga membuat Sleeping Bag menjadi cepat rusak, sehingga pastinya akan mengeluarkan banyak biaya jika mengalami hal tersebut.
berikut kami berikan beberapa Tips / Cara merawat Sleeping Bag.


1. Jika tidak sedang digunakan, sebaiknya Sleeping Bag dikeluarkan dari kantungnya untuk menjaga bulu-bulu yang ada didalamnya, atau gantung pada gantungan baju anda. Kantung untuk Sleeping Bag sebaiknya jangan terlalu kecil, supaya tidak terlalu menekan Sleeping Bag anda, juga jangan memakai kantung plastik yang akan menyebabkan Sleeping Bag anda menjadi lembab. Sleeping Bag sebaik nya TIDAK TERKOMPRESI saat penyimpanan (dalam jangka waktu lama) TETAPI anda simpan di tempat yang longgar atau dikeluarkan dari tempatnya kemudian ditaruh pada kantong plastik besar + pengharum + anti jamur / ngengat (setelah dibersihkan jika ada noda). Agar tidak mempengaruhi performance dari Sleeping Bag anda.


Tips Memilih dan Merawat Tenda Untuk Pendakian Gunung

Tips Memilih dan Merawat Tenda Untuk Pendakian Gunung

Tenda adalah peralatan yang sangat penting dalam kegiatan pendakian gunung. Selain untuk istirahat, tenda juga berfungsi sebagai rumah sementara bagi kita selama nge-camp di gunung. Oleh karena itu, memilih tenda yang baik dan sesuai dengan kriteria,  sangat diperlukan dalam perencanaan perjalanan. Tenda yang banyak beredar belakangan ini tidak selalu benar-benar cocok untuk kegiatan ini jadi dibutuhkan kejelian dalam memilih tenda yang cocok untuk mendaki gunung. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dipertimbangkan sebelum memilih tenda.

1. Bahan Dasar
Perhatikan baik-baik bahan dasar tenda.
Lebih baik memilih tenda dengan bahan dasar nilon, bukan yang terbuat dari kain katun. Tenda dengan bahan kain katun bila digunakan di pegunungan suhu tinggi akan meningkatkan ruang lembab dan dingin. Tenda jenis ini tidak memberikan perlindungan yang baik bagi penghuninya dan hanya cocok digunakan untuk berkemah di lereng gunung. Meski demikian, t
enda-tenda sekarang juga banyak yang dipadukan dengan katun dibagian dalamnya. Karena bahan katun dapat mengeluarkan uap panas tubuh dari dalam tenda ketimbang seluruh tenda yang berbahan dasar nylon. Makanya, kalau tenda anda keseluruhan berbahan dasar nylon pastikan tenda tersebut memiliki sistem ventilasi yang baik.

2. Model/Bentuk
Usahakan memilih tenda yang kurang memiliki bagian terbuka/menganga, terutama pada bagian atas, karena akan menjadi pintu angin. Angin dan badai adalah salah satu masalah utama yang sering dihadapi jika berada di ketinggian


3. Ukuran Ketinggian 
Jika anda ingin mendaki gunung, pilihlah tenda untuk hiking dengan konstruksi yang lebih rendah dari tenda untuk berkemah. Tenda dengan konstruksi yang rendah, lebih tahan terhadap hembusan angin kencang di ketinggian daerah pegunungan.

 



4. Fly Sheet atau Cover Tenda
Sebuah tenda untuk mountaineering seharusnya memiliki Fly Sheet, kecuali tenda single yang terbuat dari kain berongga (breathable) yang dapat menahan air tapi kondensasi dalam tenda dapat dialirkan keluar - sayangnya tenda berbahan seperti ini harganya sangat mahalFly Sheet sangat berguna untuk melindungi tenda utama dari hujan. Cobalah untuk memilih tenda yang memiliki Fly Sheet yang menutupi sampai bagian bawah tenda. Hindari memakai tenda tanpa Fly Sheet karena udara lembab di dalam tenda akan menjadi basah, dan hal itu tentu tidak nyaman bagi penghuni tenda.

5. Bahan Alas
Tidak selamanya alas tenda bebahan terpal lebih baik. Sudah banyak kejadian tenda yang memakai bahan terpal tidak dapat dijamin bebas dari rembesan air. Bahan tipis seperti yang digunakan di tenda ultralight (sejenis nylon), juga bisa efektif menahan rembesan air. Untuk mengurangi gesekan dengan tanah/material di bawah tenda, tapak (footprint) tenda dapat digunakan sehingga bahannya yang tipis dapat awet.

6. Berat dan Dimensi
Pilihlah tenda yang ringan dan membutuhkan dimensi ruang yang lebih kecil pada saat pengepakan. Selain praktis, hal ini juga sangat membantu ketika harus dibawa dalam Carrier. Beban tentu menjadi ringan.

7. Jarak Fly Sheet  dan Tenda Utama
Perhatikan juga jarak antara fly sheet dan atap tenda utama. Jarak yang baik antara fly sheet dan tenda utama akan memungkinkan uap kondensasi dari dalam tenda itu terbawa oleh angin sehingga tidak tertampung di bagian dalam Fly Sheet yang anti air. Jika menempel pada Fly Sheet maka hal ini akan berubah kembali menjadi titik air yang dapat jatuh dan merembes masuk ke dalam tenda. 
 
8. Guylines atau Tali Pengencang 
Tenda gunung seharusnya memiliki bagian tali pengencang tertentu yang berguna untuk ketahanan tenda dalam menghadapi angin kencang. Umumnya oleh pabrik tenda, guylines ditempatkan pada titik-titik konstruksi rangka tenda yang berguna memberikan kekuatan tambahan untuk frame agar tidak patah.

9. Ruang Penyimpanan
Teras (Vestibule) adalah kebutuhan tambahan untuk tenda pendakian gunung, karena selain menjadi tempat penyimpanan barang, Vestibule juga bisa digunakan sebagai dapur saat cuaca buruk dimana kegiatan memasak di luar tenda tidak dapat dilakukan. 

Beberapa hal lain yang kita perlu diperhatikan saat memilih tenda untuk kegiatan mountaineering seperti, jahitan atau frame. Selebihnya, sangat tergantung oleh selera dan jenis gunung kita akan daki.  


Merawat Tenda

Tenda Anda benar-benar tidak memerlukan banyak, asalkan Anda tetap bersih dan kering.

1. Bersihkan

Setelah melakukan perjalanan, periksa dan bersihkan tenda anda dari kotoran yang mungkin saja melekat. Jika tidak kotor, gunakan spons basah dan sabun untuk membersihkannya. Jangan menggunakan mesin cuci atau pengering! Jangan pernah menyimpan tenda anda dalam keadaan basah!

2. Pemeliharaan

Jika anda sering menggunakan tenda dalam cuaca hujan, anda bisa membersihkan tiang tenda untuk menjaganya tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Terkadang air dapat membuat lempengan besi menjadi berkarat sehingga dapat mengurangi kelenturannya. Ritsleting juga perlu diperhatikan meski resiko karat cukup kecil. Anda bisa menyemprotnya dengan silikon kecil di geriginya (bukan pada kain) yang tentu saja dapat menjaga ritsleting berjalan lebih lancar.

3. Penyimpanan

Tempat kering yang sejuk adalah pilihan terbaik. Hindari lokasi seperti loteng yang dapat benar-benar panas, karena panas dapat merusak lapisan tenda.

4. Gunakan

Sesuatu yang dapat paling sering menyebabkan kerugian pada tenda dan mungkin tidak terlalu disadari adalah kerusakan akibat sinar Ultra Violet dari matahari. Biasakan sekali-kali mendirikan tenda meskipun tidak sedang bepergian. Hal seperti ini akan membantu pengeringan yang maksimal pada tenda. 

Mudah-mudahan dengan beberapa tips sederhana di atas, kegiatan berkemah atau mendaki gunung dapat menjadi menyenangkan.

Selasa, 13 Mei 2014

Daftar Perlengkapan Mendaki Gunung

Daftar Perlengkapan Mendaki Gunung

A. Perlengkapan Utama
1. Sepatu dan kaus kaki.
2. Ransel (frame pack, ukuran besar, 30 – 60 liter).
3. One day pack (ransel/tas kecil untuk mobilitas jarak pendek).
4. Senter dan batere dan bolam ekstra.
5. Ponco atau raincoat.
6. Matras.
7. Sleeping bag (atau sarung kalau tidak punya).
8. Topi rimba.
9. Tempat minum atau veples.
10. Korek api dalam wadah waterproof (tempat film) dan lilin.
11. Obat-obatan pribadi (P3K set).
12. Pisau saku.
13. Kompor untuk masak (kompor parafin dan parafin atau kompor tahu dan minyak tanah atau kompor gas dan tabung elpiji).
 14. Nesting dan sendok dan cangkir.
15. Peluit (bagus: peluit SOS atau whistle).
16. Survival Kit).
17. Peta dan kompas.
18. Altimeter (kalau punya).
19. Tenda (bisa diganti ponco atau lembaran kain parasut untuk dijadikan bivak).
20. Parang tebas dan batu asah.
21. Tissue gulung (untuk membersihkan perangkat makan-minum bila tidak ada air, dan alat bersih diri habis buang air besar).
22. Sandal jepit.
23. Gaiter (untuk pendakian di daerah yang banyak pasirnya).
24. Kaus tangan.
25. Personal higiene: sikat gigi, odol, sabun mandi, shampo (untuk membersihkan diri saat di desa terakhir, atau saat dalam perjalanan bertemu dengan sungai yang bisa untuk bersih-bersih diri).
26. Tali plastik (sekitar 10 meter, untuk membuat bivak atau tenda) dan tali rafia.

B. Pakaian
1. Pakaian dalam.
2. Celana pendek.
3. Celana panjang.
4. Kaos/t-shirt.
5. Sweater atau parka.
6. Jaket (tahan air).
7. Sarung.
8. Kerpus atau balaclava.
9. Scarf atau slayer.
10. Hem lengan panjang.
11. Pakaian ganti: kaus kaki, kaos, sweater, pakaian dalam.
12. Kaus tangan.
13. Jas hujan (raincoat atau ponco).

C. First Aid Kit
1. Betadine.
2. Kapas.
3. Kain kassa.
4. Perban.
5. Rivanol.
6. Alkohol 70%.
7. Obat alergi: CTM.
8. Obat maag.
9. Tensoplast (agak banyak, mis: 4 pack, terutama untuk preventif ‘blister’ yang dikenakan sebelum perjalanan dilakukan).
10. Parasetamol.
11. Antalgin.
12. Obat sakit perut (diare): Norit, Diatab
13. Obat keracunan: Norit.
14. Sunburn preventif: Nivea atau Sunblock
15. Oralit (agak banyak, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang; kalau tidak ada bisa diganti larutan gula-garam).

D. Survival Kit
1. Kaca cermin.
2. Peniti.
3. Jarum jahit.
4. Benang nilon.
5. Mata pancing dan senar pancing.
6. Silet atau cutter.
7. Korek api dalam wadah water proof dan lilin.

E. Lain-Lain
1. KTP atau Kartu Pelajar
2. Uang
3. Buku catatan perjalanan (jurnal, diary) dan bolpen.
4. Kamera dan film (sekarang: kamera digital dan batere cadangan).
5. Radio kecil dan batere cadangan.
6. Alat komunikasi (HT, sekarang: HP).
7. Harmonika.
8. Buku puisi Chairil Anwar.
9. Buku puisi Khalil Gibran.